PENGERTIAN
PENELITIAN
·
Resreach (inggris) dan recherché (prancis)
-
Re (kembali)
-
To search (mencari)
·
Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehinga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (T.Hillway)
·
Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai
(secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena (Leedy, 1997:5)
Pengertian Riset atau Penelitian
Menurut Para Ahli
pengertian mengenai penelitian secara teoritis
menurut para ahli, ialah sebagai berikut :
- Soerjono Soekanto.
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan
dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten
serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran ialah sebagai salah
satu manifestasi keinginan manusia untuk dapat mengetahui mengenai apa yang
sedang dihadapinya.
- Sanapiah
Faisal.
Penelitian adalah suatu aktivitas didalam
menelah suatu problem ialah dengan menggunakan metode ilmiah dengan secara
tertata serta sistematis untuk dapat menemukan pengetahuan baru yang
bisa diandalkan kebenarannya tentang dunia alam serta
juga dunia sosial.
- Soetrisno
Hadi.
Penelitian adalah usaha didalam menemukan
segala sesuatu untuk dapat mengisi kekosongan atau juga kekurangan yang ada,
dan menggali lebih mendalam apa yang sudah ada, mengembangkan
serta memperluas, dan juga menguji kebenaran dari apa yang
sudah ada namun tetapi kebenarannya itu masih diragukan.
- Donald Ary.
Penelitian adalah suatu penerapan dari
pendekatan ilmiah disuatu pengkajian masalah didalam memperoleh suatu informasi
yang berguna serta hasil yang didapat itu
bisa dipertanggungjawabkan.
- John.
Penelitian adalah pencarian fakta dengan menurut metode objektif yang jelas didalam menemukan hubungan diantara fakta serta menghasilkan hukum tertentu.
- Woody.
penelitian merupakan suatu metode untuk dapat menemukan suatu pemikiran yang kritis. Penelitian tersebut meliputi pemberian definisi serta juga redefinisi terhadap suatu masalah, dan membuat formulasi hipotesis atau juga mengadakan suatu uji coba yang harus sangat hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil didalam menentukan apakah kesimpulan itu sesuai dengan hipotesis.
- Hill Way.
Dikemukakan didalam bukunya yang berjudul
“Introduction to Research” yang mendefinisikan ialah bahwa penelitian adalah
suatu metode studi yang sifatnya itu mendalam serta penuh dengan
kehati-hatian dari semua bentuk fakta yang dapat dipercaya
dari suatu masalah tertentu dalam upaya untuk membuat pemecahan suatu
masalah tersebut.
- Parson.
penelitian adalah suatu pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan dengan secara sistematis, yang dengan penekanan bahwa pencariannya itu dilakukan pada suatu masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan penelitian.
PENGERTIAN
YANG SALAH TENTANG PENELITIAN
1. Penelitian
bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
2. Penelitian
bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain.
3. Penelitian
bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
4. Penelitian
bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.
PENGERTIAN
YANG BENAR TENTANG PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PROSES PENELITIAN
1. Penelitian
dimulai dengan dengan suatu pertanyaan atau permasalahan
2. Penelitian
memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3. Penelitian
mengukuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian
biasanya diarahkan oleh permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih
dapat dikelola.
5. Penelitian
diarahkanoleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang
spesifik.
6. Penelitian
menerima asumsi kritis tertentu.
7. Penelitian
memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi
permasalahan yang mengawali penelitian.
8. Penelitian
adalah, secara alamiah, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya,
HUBUNGAN
PENELITIAN DENGAN PERANCANGAN
·
Menurut Zeisel (1981), peraancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu : imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging
dilakukan berdasar empirical knowledge.
·
Perancangan/perencanaan/pengembangan, selai menggunakan
pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain,
seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan
lain-lain.
·
Terhadap hasil
perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi
yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
Ragam Penelitian Menurut Bidang Ilmu
·
Secara
umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.
-
Termasuk
kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di
fakultas-fakultas (Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika), Biologi dan Geografi.
-
Kelompok
ilmu terapan meliputi antara lain : ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu
teknologi pertanian, ilmu ekonomi dan lain-lain.
·
Ilmu-ilmu
dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian
dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research),
menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya dibidang fisika
bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal:fisika).
Ragam Penelitian Menurut Bentuk Data
(kuantitatif atau kualitatif)
Macam
penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa
data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data
yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan
data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau statistik).
Ragam Penelitian Menurut Pembentukan
Ilmu
·
Ilmu dapat
dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Secara sederhana,
penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan
penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau
hipotesis (Buckley dkk.,1976:21)
Ragam Penelitian Menurut Paradigma
Keilmuan
Menurut
Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu:
1.
Positivisme
2.
Rasionalisme
3.
Fenomenologi
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pangdan atau
persepsi oranh-prang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian
opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi
domain-nya dapat berupa kelompok atau individual).
Ragam Penelitian Menurut Strategi
·
Penelitian
Opini
·
Penekitian
Empiris
·
Penelitian
Kearsipan
·
Penelitian
Analitis
Penelitian Kearsipan
“Arsip”
dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga
tipe arsip yaitu: primer, sekunder dan fisik.
Penelitian Analitis
·
Terdapat
problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini,
empiris atau kearsipan.
·
Peneliti
analitis mendasarkan diri pada filsafat atau logika.
MACAM
TUJUAN PENELITIAN
1. Eksplorasi
(exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena
ada atau tidak.
2. Deskripsi
(description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dengan fenomena yan lain.
3. Prediksi (prediction),
berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita
berspekulasi (menghiung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar)
hak yang lain (Y).
4. Eksplanasi
(explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebik.
5. Aksi (action),
dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk
menentukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Ciri-ciri
Penelitian
Ciri-ciri
dari penelitian secara umum antara lain sebagai berikut:
- Bersifat ilmiah, adalah selalu
mengikuti prosedur serta juga menggunakan bukti yang dapat meyakinkan
didalam bentuk fakta yang diperoleh dengan secara objektif.
- Penelitian adalah suatu proses
yang berjalan terus-menerus serta juga berkesinambungan, disebabkan
karena hasil dari suatu penelitian tersebut selalu bisa disempurnakan.
- Memberikan kontribusi, adalah suatu penelitian
itu harus mempunyai unsur kontribusi atau juga nilai tambah. Sehingga
harus ada hal yang baru untuk ditambahkan didalam sebuah penelitian
ilmu pengetahuan yang sudah ada.
- Analitis, adalah suatu penelitian
yang dilakukannya itu harus dapat dibuktikan serta juga
dapat diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah serta
juga terdapat suatu hubungan sebab akibat diantar
variabel-variabelnya.
Sikap Seorang Peneliti
Sikap
yang harus dipunyai oleh seorang peneliti antara lain ialah sebagai
berikut:
- Objektif, adalah seorang
peneliti itu harus mampu untuk dapat memisahkan antara pendapat pribadi
dengan kenyataan yang ada.
- Kompeten, adalah seorang peneliti
yang baik itu harus dapat mempunyai kemampuan untuk dapat mengadakan
suatu penelitian dengan menggunakan metode serta juga teknik
penelitian tertentu.
- Faktual, adalah suatu peneliti
harus mengerjakan sebuah penelitian dengan berdasarkan fakta yang
diperoleh, bukan dengan berdasakan harapan, obsesi, atau juga hayalan yang
sifatnya itu adalah abstrak.
Syarat Penelitian
Terdapat
3 syarat terpenting didalam melakukan suatu penelitian, antara lain ialah
sebagai berikut:
- Sistematis, ialah
dilaksanakan itu dengan berdasarkan pola tertentu, dari hal yang
sangat sederhana hingga pada tingkat yang kompleks dengan tatanan
yang benar sehingga tercapai tujuan dengan secara efektif dan juga
efisien.
- Terencana, ialah
dilaksanakannya itu karena terdapat suatu unsur kesengajaan dan juga
sebelumnya sudah terkonsep mengenai langkah-langkah pelaksanaannya.
- Mengikuti konsep ilmiah, adalah mulai awal hingga akhir kegiatan atau aktivitas suatu
penelitian itu megikuti langkah-langkah yang telah ditentukan atau
juga ditetapkan ialah dengan menggunakan prinsip yang digunakan untuk
dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI
Unsur-unsur ilmu yang
digunakan dalam penelitian survai yaitu konsep, proposisi, teori, variabel,
hipotesa dan definisi operasional.
- Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
- Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
- Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak,
definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
- Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
- Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting
dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari
teori.
- Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata
lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat
dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk
melakukan penelitian. Setiap
orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan
profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia
yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Prinsip metodologi
Beberapa prinsip
metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:
A.
Rene Descartes
Dalam karyanya
Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan
masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense)
yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat
menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun
yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan
kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas
ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan
yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
(a) Jangan
pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai
pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari
kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan
apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu
jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,
(b) Pecahkanlah
setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat
dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan
pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana
dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi
setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu
urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
(d) Buatlah
penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan
ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang
ketinggalan.
(e)Langkah yang
digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam
memperoleh kebenaran yang pasti.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut
(a) Mematuhi
undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang
diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak
tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling
meragukan.
(c) Berusaha
lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan
perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).Tubuh (Res-Extensa)
diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih
baik. Atas
ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa
secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa
manusia itu abadi.
B.
Alfred Julesayer
Dalam karyanya
yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi
adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1. Verifikasi
dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu
proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi
dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima
pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai
pernyataan yang mengandung makna
3. Ayer menampik
kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan
metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS
(tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.
C.
Karl Raimund Popper
K.R. Popper
seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi
berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R.
Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
1. Popper
menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan
kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat
hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu
terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja
metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang
sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan
adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa
itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat
mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah
menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat
dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
3. K.R Popper
menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA
BILITAS, yaitu bahwa
sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa,
hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada
ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada
pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu
cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning,
hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu
hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa
tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATION).
Karakteristik penelitian
1. Tujuan
penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai
pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat
dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji
ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Penelitian
dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah.
Proses penelitian
1. Masalah
penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah
tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah
dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi
dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.
2. Pengujian
fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait
dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui
pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.
Paradigma
penelitian
Paradigma
kuantitatif
a. Paradigma
tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b. Menekankan
pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka
dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas
bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.
d. Peneliti
independen terhadap fakta yang diteliti.
e. Bebas nilai
dan tidak bias.
f. Pendekatan
deduktif.
g. Pengujian
teori dan analisis kuantitatif.
Paradigma
kualitatif
a. Pendekatan
konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan
pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan
kondisi realitas.
c. Realitas
bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti
berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas
nilai dan bias.
f. Pendekatan
induktif.
g. Penyusunan
teori dengan analisis kualitatif.
Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma
kualitatif
Perbedaan antara
Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi
yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan
selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan
peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan
bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara
obyektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut
asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti
sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses
penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan
pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma
kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan
pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui
pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.
Metode ilmiah
Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan
ilmiah. Tidak
semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria tertentu. Cara untuk
memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).
Karakteristik
ilmu
Pengetahuan pada
dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan
berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan
bagian dari pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang benar atau umumnya
bernilai benar).
Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat untuk memprediksi fenomena-fenomena
alam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai
pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.
Jenis-jenis penelitian ilmiah
Penelitian dapat
digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu, antara lain berdasarkan
(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian
atau hasil / alasan yang diperoleh;
(5) Bidang ilmu
yang diteliti;
(6) Taraf
Penelitian;
(7) Teknik yang
digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi
bidang (ilmu) garapan.
Kriteria penelitian ilmiah
1. Dapat
menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,
2. Menggunakan
landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,
3. Mengembangkan
hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data,
4. Telah
mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,
5. Memilih data
dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,
6. Menarik
kesimpulan secara obyektif,
7. Melaporkan
hasil secara parsimony,
8. Hasil
penelitian dapat digeneralisasi.
Penelitian bisnis
Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang sistematis dan obyektif untuk membantu pembuatan keputusan
dalam suatu bidang bisnis.
Klasifikasi penelitian bisnis
Berdasarkan tujuan penelitian
1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi
konsep-konsep dasar)
a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi
teori, tipe: hopotesis a priori
b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis
melalui pengungkapan fakta
2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)
a. penelitian
evaluasi
b. penelitian
dan pengembangan
c. penelitian
aksi
Berdasarkan karakteristik masalah
1. Penelitian
historis
2. Penelitian
desktriptif
3. Studi kasus
lapangan
4. Penelitian
korelasional
5.
Kausal-komparatif
6. Eksperimen
Berdasarkan
jenis data
1. Penelitian
opini (opinion research)
2. Penelitian
empiris (empirical research)
3. Penelitian
arsip (archieval research)
Sumber
·
https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian