Rabu, 28 Oktober 2015

PENELITIAN

PENGERTIAN PENELITIAN
·         Resreach (inggris) dan recherché (prancis)
-          Re (kembali)
-          To search (mencari)
·         Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehinga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (T.Hillway)
·         Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy, 1997:5)
Pengertian Riset atau Penelitian Menurut Para Ahli
pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah sebagai berikut :
  • Soerjono Soekanto.
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran ialah sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk dapat mengetahui mengenai apa yang sedang dihadapinya.
  • Sanapiah Faisal.
Penelitian adalah suatu aktivitas didalam menelah suatu problem ialah dengan menggunakan metode ilmiah dengan secara tertata serta sistematis untuk dapat menemukan pengetahuan baru yang bisa diandalkan kebenarannya tentang  dunia alam serta juga dunia sosial.
  • Soetrisno Hadi.
Penelitian adalah usaha didalam menemukan segala sesuatu untuk dapat mengisi kekosongan atau juga kekurangan yang ada, dan menggali lebih mendalam apa yang sudah ada, mengembangkan serta memperluas, dan juga menguji kebenaran dari apa yang sudah ada namun tetapi kebenarannya itu masih diragukan.
  • Donald Ary.
Penelitian adalah suatu penerapan dari pendekatan ilmiah disuatu pengkajian masalah didalam memperoleh suatu informasi yang berguna serta  hasil yang didapat itu bisa dipertanggungjawabkan.
  • John.
    Penelitian adalah pencarian fakta dengan menurut metode objektif yang jelas didalam menemukan hubungan diantara fakta serta menghasilkan hukum tertentu.
  • Woody.
    penelitian merupakan suatu metode untuk dapat menemukan suatu pemikiran yang kritis. Penelitian tersebut meliputi pemberian definisi serta juga redefinisi terhadap suatu masalah, dan membuat formulasi hipotesis atau juga mengadakan suatu uji coba yang harus sangat hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil didalam menentukan apakah kesimpulan itu sesuai dengan hipotesis.
  • Hill Way.
Dikemukakan didalam bukunya yang berjudul “Introduction to Research” yang mendefinisikan ialah bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang sifatnya itu mendalam serta penuh dengan kehati-hatian dari semua bentuk fakta yang dapat dipercaya dari suatu masalah tertentu dalam upaya untuk membuat pemecahan suatu masalah tersebut.
  • Parson.
    penelitian adalah suatu pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan dengan secara sistematis, yang dengan penekanan bahwa pencariannya itu dilakukan pada suatu masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan penelitian.


PENGERTIAN YANG SALAH TENTANG PENELITIAN
1.     Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
2.    Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain.
3.    Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
4.    Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.

PENGERTIAN YANG BENAR TENTANG PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PROSES PENELITIAN
1.     Penelitian dimulai dengan dengan suatu pertanyaan atau permasalahan
2.    Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3.    Penelitian mengukuti rancangan prosedur yang spesifik.
4.    Penelitian biasanya diarahkan oleh permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5.    Penelitian diarahkanoleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.
6.    Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7.    Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8.    Penelitian adalah, secara alamiah, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya,

HUBUNGAN PENELITIAN DENGAN PERANCANGAN
·         Menurut Zeisel (1981), peraancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu : imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.
·         Perancangan/perencanaan/pengembangan, selai menggunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.
·         Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

Ragam Penelitian Menurut Bidang Ilmu
·                Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.
-          Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas (Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika), Biologi dan Geografi.
-          Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain : ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi dan lain-lain.
·                Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research), menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya dibidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal:fisika).

Ragam Penelitian Menurut Bentuk Data
(kuantitatif atau kualitatif)

Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik).

Ragam Penelitian Menurut Pembentukan Ilmu

·                Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk.,1976:21)

Ragam Penelitian Menurut Paradigma Keilmuan
           
Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:
1.             Positivisme
2.            Rasionalisme
3.            Fenomenologi
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pangdan atau persepsi oranh-prang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual).



Ragam Penelitian Menurut Strategi
·                Penelitian Opini
·                Penekitian Empiris
·                Penelitian Kearsipan
·                Penelitian Analitis
Penelitian Kearsipan
“Arsip” dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip yaitu: primer, sekunder dan fisik.
Penelitian Analitis
·           Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan.
·           Peneliti analitis mendasarkan diri pada filsafat atau logika.

MACAM TUJUAN PENELITIAN
1.     Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
2.    Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yan lain.
3.    Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghiung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hak yang lain (Y).
4.    Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebik.
5.    Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menentukan solusi dengan bertindak sesuatu.



Ciri-ciri Penelitian

Ciri-ciri dari penelitian secara umum antara lain sebagai berikut:
  • Bersifat ilmiah, adalah selalu mengikuti prosedur serta juga menggunakan bukti yang dapat meyakinkan didalam bentuk fakta yang diperoleh dengan secara objektif.
  • Penelitian adalah suatu proses yang berjalan terus-menerus serta juga berkesinambungan, disebabkan karena hasil dari suatu penelitian tersebut selalu bisa disempurnakan.
  • Memberikan kontribusi, adalah suatu penelitian itu harus mempunyai unsur kontribusi atau juga nilai tambah. Sehingga harus ada hal yang baru untuk ditambahkan didalam sebuah penelitian ilmu pengetahuan yang sudah ada.
  • Analitis, adalah suatu penelitian yang dilakukannya itu harus dapat dibuktikan serta juga dapat diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah serta juga terdapat suatu hubungan sebab akibat diantar variabel-variabelnya.

Sikap Seorang Peneliti

Sikap yang harus dipunyai oleh seorang peneliti antara lain ialah sebagai berikut:
  1. Objektif, adalah seorang peneliti itu harus mampu untuk dapat memisahkan antara pendapat pribadi dengan kenyataan yang ada.
  2. Kompeten, adalah seorang peneliti yang baik itu harus dapat mempunyai kemampuan untuk dapat mengadakan suatu penelitian dengan menggunakan metode serta juga teknik penelitian tertentu.
  3. Faktual, adalah suatu peneliti harus mengerjakan sebuah penelitian dengan berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan dengan berdasakan harapan, obsesi, atau juga hayalan yang sifatnya itu adalah abstrak.





Syarat Penelitian

Terdapat 3 syarat terpenting didalam melakukan suatu penelitian, antara lain ialah sebagai berikut:
  • Sistematis, ialah dilaksanakan itu dengan berdasarkan pola tertentu, dari hal yang sangat sederhana hingga pada tingkat yang kompleks dengan tatanan yang benar sehingga tercapai tujuan dengan secara efektif dan  juga efisien.
  • Terencana, ialah dilaksanakannya itu karena terdapat suatu unsur kesengajaan dan juga sebelumnya sudah terkonsep mengenai langkah-langkah pelaksanaannya.
  • Mengikuti konsep ilmiah, adalah mulai awal hingga akhir kegiatan atau aktivitas suatu penelitian itu megikuti langkah-langkah yang telah ditentukan atau juga ditetapkan ialah dengan menggunakan prinsip yang digunakan untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan.

UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI

Unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survai yaitu konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa dan definisi operasional.
  • Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
  • Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
  • Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
  • Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
  • Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
  • Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Prinsip metodologi

Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:

A. Rene Descartes

Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,
(b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
(e)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut
(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.
(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.

4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.

B. Alfred Julesayer

Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.

C. Karl Raimund Popper

K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATION).

Karakteristik penelitian

1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. 

Proses penelitian

1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.
2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.

Paradigma penelitian

Paradigma kuantitatif

a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.

Paradigma kualitatif

a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.

Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif

Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif. 

Metode ilmiah


Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah. Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria tertentu. Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).

Karakteristik ilmu

Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang benar atau umumnya bernilai benar). Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat untuk memprediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.

Jenis-jenis penelitian ilmiah

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan
(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
(5) Bidang ilmu yang diteliti;
(6) Taraf Penelitian;
(7) Teknik yang digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.

Kriteria penelitian ilmiah

1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
    pengungkapan data,
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,
6. Menarik kesimpulan secara obyektif,
7. Melaporkan hasil secara parsimony,
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi. 

Penelitian bisnis

Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan obyektif untuk membantu pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.

Klasifikasi penelitian bisnis

Berdasarkan tujuan penelitian

1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep dasar)
a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi teori, tipe: hopotesis a priori
b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta

2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)
a. penelitian evaluasi
b. penelitian dan pengembangan
c. penelitian aksi

Berdasarkan karakteristik masalah

1. Penelitian historis
2. Penelitian desktriptif
3. Studi kasus lapangan
4. Penelitian korelasional
5. Kausal-komparatif
6. Eksperimen

Berdasarkan jenis data

1. Penelitian opini (opinion research)
2. Penelitian empiris (empirical research)
3. Penelitian arsip (archieval research)

Sumber
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian